Pendidikan
merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, ini berarti bahwa setiap
manusia Indonesia berhak mendapatkannya dan Pendidikan tidak akan ada habisnya.
dengan pendidikan kita mampu melihat cahaya masa depan yang luar biasa, dengan
pendidikan kita mampu melihat indahnya dunia.
Bagaimana
dengan pendidikan ?
Indonesai
saat ini tengah menghadapi yang namanya Bonus “Demografi”, yang mana usia
produktif atau usia kerja lebih besar jumlahnya. Bonus demografi ini ibarat pedang bermata dua. Satu sisi
adalah berkah jika berhasil memanfaatkannya. Satu sisi yang lain adalah bencana
seandainya kualitas sumber daya manusia tidak dipersiapkan.
Nah!!! Untuk
membangun sumber daya manusia berkualitas yang akan menjadi daya saing sebuah
bangsa salah satunya dengan memperbaiki pendidikan. Namun tahukah anda bahwa di
sebelah selatan Pulau Sulawesi terdapat sebuah desa yang bernama Desa Cenrana
di Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan.
Ada sebuah
dusun yang disebut Dusun Bukkere, Waktu saya melaksanakan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) saya bersama dengan teman
kelompok saya mengunjungi dusun tersebut, Sungguh Subahanallah bagaikan ikut
dalam game Fear Factor akibat 12 km dilalui dengan jalan kaki melewati gunung
yang tinggi, kerikil, sungai, pinggiran jurang, melewati tebing, serta jalan di
tengah-tengah dinding tanah yang tingginya +/- 1 meter.
Untuk
sampai disana kita harus menempuh perjalanan kaki sekitar 10 jam. Sampai disana
kami disambut puluhan anak-anak yang sedang belajar di sebuah kolom rumah,
uniknya mereka berseragam layaknya seragam anak sekolah pada umumnya, rapi dan
begitu bersemangat. Hanya ada satu guru yang mengajar namun semangat mereka
sungguh luar biasa. Jangankan tahu menggunakan komputer, mengenal komputer saja
mereka tak tahu. Namun satu hal yang membuat kami bangga, karena semangat
mereka dan rasa ingin tahu mereka yang besar saat kami diberi kesempatan untuk
memperkenalkan mereka dengan teknologi komputer.
Meskipun hanya
dua hari kami bisa bersama dengan mereka, tapi banyak sekali yang bisa kami
bagi dengan mereka, dan memperkenalkan mereka dengan dunia luar yang sangat
indah.
Inilah
potret pendidikan di negeri kita yang masih jauh dalam kata merata, di balik
gemerlap perkotaan ada sebuah cahaya di balik gunung yaitu cahaya anak-anak
yang sedang berjuang mengecam pendidikan di bawah kolom rumah.
Kualitas pendidikan
kita sudah sangat baik, namun yang masalah adalah pemerataan terhadap kualitas,
akses, jumlah pendidikan dan kualitas pendidiknya. Kita akan menemukan banyak
sekali guru dalam satu sekolah di perkotaan, tapi itu tidak berlaku di daerah
tertinggal, terkadang satu guru harus membawakan lebih dari 3 mata pelajaran,
terkadang pula mereka pergi sekolah namun anak-anak tidak memperoleh
pendidikan.
Satu hal yang harus kita renungkan bahwa, kita percaya janji kemerdekaan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa adalah
janji kita semua. Dimana pendidikan adalah satu gerakan bangsa dan bukan semata
tugas pemerintah. Untuk itu marilah kita bersama-sama turut mencerdaskan
kehidupan bangs, peduli terhadap penididikan disekitar kitas, meskipun kita
hanya seorang mahasiswa.
Jika kita tak mampu melakukan hal di atas, cukup pedulilah
terhadap kualitas pendidikan diri sendiri, dengan cara belajar dengan giat,
beretika baik, jujur, berakhlak mulia dan jagalah kesehatan diri dengan baik.
Sejatinya, perubahan tidak bisa dilakukan dalam sekejap,
maka dari itu pembenahan kualitas manusia harus dimulai dari sekarang, dan
semoga anak-anak yang berada di pelosok desa dan daerah tertinggal dapat segera
dijabah!.
Bangkitlah Bangsaku, Bangkitlah Pendidikan di Bumi Pertiwi!
“Ing
Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, tut wuri handayani”
Di depan (guru) memberi contoh, di tengah
(guru) memberi semangat, di belakang (guru) memberi dorongan. Ki Hajar
Dewantara